Sesi kelima Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (unea-5. 2) yang dilanjutkan akan diadakan di Nairobi, Kenya, dari 28 Februari hingga 2 Maret 2022. Pemerintah di seluruh dunia akan membahas cara-cara untuk merumuskan perjanjian global pertama yang harus dihadapi polusi plastik.
Survei Ipsos terhadap lebih dari 20.000 orang di 28 negara menunjukkan bahwa sejak 2019, proporsi orang yang menyerukan larangan produk plastik sekali pakai telah meningkat dari 71% menjadi 75%, sementara proporsi orang yang mengatakan mereka menyukai produk dengan kemasan plastik lebih sedikit. meningkat dari 75% menjadi 82%.
Hampir 90% responden mengatakan mereka mendukung penandatanganan perjanjian, tetapi apakah perjanjian semacam itu akan fokus pada pengumpulan dan daur ulang sampah atau mengambil tindakan yang lebih radikal, seperti membatasi produksi dan penggunaan plastik sekali pakai, masih harus dilihat.
85% responden menginginkan produsen dan pengecer bertanggung jawab untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang kemasan plastik, naik dari 80%.
Dalam survei tersebut, dukungan terbesar untuk larangan plastik sekali pakai datang dari negara-negara berkembang seperti Kolombia, Meksiko dan India, yang menghadapi krisis sampah yang serius.
Aktivis mengatakan hasil tersebut mengirimkan pesan yang jelas kepada pertemuan pemerintah di Nairobi pada akhir bulan ini bahwa perjanjian global pertama untuk menangani polusi plastik harus dipromosikan.Perjanjian tersebut dikenal sebagai perjanjian lingkungan terpenting sejak Perjanjian Paris tentang perubahan iklim pada tahun 2015.
"Orang-orang di seluruh dunia telah menyatakan pandangan mereka. Sekarang pemerintah memiliki tanggung jawab dan kesempatan untuk mengadopsi perjanjian plastik global sehingga kita dapat menghilangkan polusi plastik," kata Marco Lambertini, direktur jenderal global WWF
Sebuah laporan penelitian yang dirilis oleh World Wide Fund for nature bulan ini menunjukkan bahwa jika PBB tidak dapat mencapai kesepakatan untuk membatasi polusi plastik, akan ada kerusakan ekologi yang meluas dalam beberapa dekade mendatang.Beberapa spesies laut terancam punah dan ekosistem terumbu karang dan mangrove akan rusak.
Kontak Person: Mr. Xie
Tel: 86-13760629430
Faks: 86-0512-82770555