Yunani harus membayar sekitar 127 juta euro ke UE tahun ini karena kinerjanya yang buruk dalam mendaur ulang kemasan plastik.
Denda tersebut bertujuan untuk mempromosikan daur ulang plastik di seluruh Uni Eropa.
Plastik adalah bahan penting dan ada di mana-mana dalam perekonomian dan kehidupan kita sehari-hari.Namun, produksi, penggunaan, dan pembuangan plastik saat ini sering menimbulkan kerusakan besar pada lingkungan.Jutaan ton sampah plastik yang akhirnya masuk ke laut setiap tahun adalah salah satu tanda yang paling jelas dan mengkhawatirkan dari masalah ini, dan juga semakin menarik perhatian publik.
Pada bulan Desember 2015, Komisi Eropa mengadopsi rencana aksi ekonomi sirkular Uni Eropa.Rencana tersebut mengidentifikasi daur ulang plastik sebagai masalah utama dan berjanji untuk "mengembangkan strategi untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh plastik di seluruh rantai nilai dan mempertimbangkan seluruh siklus hidup mereka".Pada tahun 2017, Komisi Eropa menegaskan bahwa mereka akan fokus pada produksi dan penggunaan plastik yang dapat didaur ulang dan berusaha untuk mencapai tujuan memastikan bahwa semua kemasan plastik dapat didaur ulang pada tahun 2030.
Strategi tersebut menetapkan komitmen utama untuk tindakan komprehensif di tingkat UE.Namun, otoritas nasional Uni Eropa, wilayah, kota dan sektor swasta, serta warga negara, juga perlu dimobilisasi.
Menurut studi tentang peran plastik dalam ekonomi sirkular Yunani yang disiapkan oleh IOBE, sebuah think tank Yunani, atas nama svpe, Asosiasi Industri Plastik Yunani, sekitar 43.000 ton kemasan plastik tidak dikubur atau didaur ulang setiap tahun.
Yunani masih memiliki jalan panjang untuk sepenuhnya mewujudkan daur ulang plastik.
